Selasa, 03 April 2012

Mencicipi banjir (lokal)

Senin sore kemarin, pulang kerja langit gelap mendung pekat. Syukurlah kereta datang tepat waktu. Melewati stasiun Pasar Minggu Baru, hujan turun deras, sampai stasiun Tanjung Baratpun masih deras. Aku memilih naik angkot (biasanya langsung ngojek), karena menebak Tanjung Mas pasti banjir. Pilihan tepat. Karena hujan deras, jalanan sepi dari motor, lancar caaarrrr :D

Senang rasanya bisa sampai rumah lebih cepat. Tapi, saat sampai di teras, disambut kejutan. Air menggenang seantero rumah. Ternyata, saking derasnya hujan, talang air di belakang luber. Dan sepertinya, Si Mbah ga ngeh kalau air meluap dan taunya setelah air terlanjur masuk rumah dan menggenangi lantai. Doeng, doeng. Bagian bawah kasur-kasur basah. Wal hasil, pulang kerja langsung deh ngepel lantai. Ferris dengan bersemangat membantu mengepel. Buat anak-anak, banjir dalam rumah sama dengan ekstra main air ^_^

Dengan curah hujan yang sangat tinggi akhir-akhir ini, daerah langganan banjir harus siaga. Bersyukur kami cuma mencicipi banjir lokal dari meluapnya talang air hujan. Itu saja, kami merasa repot harus  menyelamatkan barang-barang dari genangan air. Tidak terbayangkan, bila terkena banjir beneran. Air kotor masuk rumah, apalagi jika genangannya cukup tinggi. Waduh.