Senin sore kemarin,
pulang kerja langit gelap mendung pekat. Syukurlah kereta datang tepat waktu.
Melewati stasiun Pasar Minggu Baru, hujan turun deras, sampai stasiun Tanjung
Baratpun masih deras. Aku memilih naik angkot (biasanya langsung ngojek),
karena menebak Tanjung Mas pasti banjir. Pilihan tepat. Karena hujan deras,
jalanan sepi dari motor, lancar caaarrrr :D
Senang rasanya bisa
sampai rumah lebih cepat. Tapi, saat sampai di teras, disambut kejutan. Air
menggenang seantero rumah. Ternyata, saking derasnya hujan, talang air di
belakang luber. Dan sepertinya, Si Mbah ga ngeh kalau air meluap dan taunya
setelah air terlanjur masuk rumah dan menggenangi lantai. Doeng, doeng. Bagian
bawah kasur-kasur basah. Wal hasil, pulang kerja langsung deh ngepel lantai.
Ferris dengan bersemangat membantu mengepel. Buat anak-anak, banjir dalam rumah
sama dengan ekstra main air ^_^
Dengan curah hujan
yang sangat tinggi akhir-akhir ini, daerah langganan banjir harus siaga.
Bersyukur kami cuma mencicipi banjir lokal dari meluapnya talang air hujan. Itu
saja, kami merasa repot harus menyelamatkan barang-barang dari genangan
air. Tidak terbayangkan, bila terkena banjir beneran. Air kotor masuk rumah,
apalagi jika genangannya cukup tinggi. Waduh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar