Kamis, 28 Maret 2013

Kalau emak belajar bahasa Inggris



Entah memang bawaan lahir atau salah pengenalan cara belajarnya, aku benar-benar lemah dalam belajar bahasa Inggris. Nilai pelajaran bahasa Inggris, selalu diambang bawah batas aman. Ingat betul, saat syarat mendaftar D1/D3 Prodip Keuangan aka STAN di tahun 1998, nilai Bahasa Inggris di NEM minimal 6,5 dan beruntungnya aku nilai NEM Bahasa Inggrisku ya segitu itu :D Minimal aku masuk syarat mendaftar.
 
Atau saat syarat lulus UPKP (Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat), Bahasa Inggris harus minimal 56, nilaiku 58 :P Aku jadi menyimpulkan, kelulusanku itu lebih pada faktor keberuntungan saja. Faktor rejeki dan nasib. Pastinya berkat doa orang-orang yang menyayangi dengan tulus (^_^)
 
Dulu, aku benar-benar dibuat mengira, menebak, dan pake perasaan saja saat mengerjakan soal bahasa Inggris. Kosakata bahasa Inggrisku parah. Apalagi gramar dll, aku ga ngeh blass.
 
Sekarang, sudah mendingan. Mendingan dalam arti, aku sudah bisa lebih ngerti saat membaca kalimat berbahasa Inggris, tapi tidak saat mengucapkannya :D Awalnya, gara-gara aku kepengen baca komik/manga Candy Candy. Komik yang antrian peminjamnya panjang saat aku kelas 1 SMP dulu (yang punya, tentu saja temanku,  bukan aku :D) Nah, nemulah download-an manga-nya di internet. Dalam bahasa Inggris tentunya. Saat membacaanya, aku perlu buka kamus terus. Tamat Candy Candy, aku mulai berani menjelajah manga lain, selalu dengan buka tutup kamus. Kemudian berlanjut ke serial dan film Korea, bersubtitle bahasa Inggris. Tetap buka tutup kamus. Untuk kata-kata yang aku tidak mengerti artinya, tinggal pause dulu filmnya, buka kamus, trus lanjut. Ternyata lumayan efektif juga untuk menambah kosakata. Menonton film berbahasa Inggris dengan subtitle bahasa Inggris juga sangat membantu menambah kemampuan. Tapi sayangnya aku tetap belum pede jika harus merangkai kalimat sendiri. Hihihihi...
 
Menurutku, walaupun tidak berbakat di bidang bahasa, mungkin jika diperkenalkan, dan menemukan cara belajar yang pas dan menyenangkan, kemampuan berbahasa asing akan lebih cepat berkembang dibanding belajar dengan buku teks yang lumayan membosankan. Pastinya lebih cepat lagi jika kita tinggal di lingkungan yang mewajibkan kita memakai bahasa itu. Bisa karena terpaksa. Bisa karena suka. Bisa karena butuh. Aku, masuk yang mana ya? :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar