Pernah mengalami, sedang butuh
sangat curhat, sudah sampai berurai air mata, tapi ternyata tanggapan tempat
curhat malah bikin makin down? Aku pernah. Iya sih, benernya curhat itu pada Allah.
Pasti tidak akan mengecewakan. Tapi, kadang aku butuh juga seorang yang siap mendengar,
jika bisa plus menghibur dan menenangkan.
Dari pengalaman butuhnya tempat
curhat, berkacalah aku. Saat curhat itu, yang dibutuhkan adalah seseorang yang
cukup mau mendengar, bisa menahan untuk tidak menyela, dan berusaha untuk
menghibur dengan kata-kata yang menyemangati. Bisa meyakinkan kalau kita itu
mampu menghadapi dan melalui semua cobaan. Intinya, dibutuhkan empati.
Tapi, saat kita butuh curhat pun,
harus dilihat dan diketahui dulu, tepat ga orang tersebut. Jangan sampai salah
tempat curhat. Misalnya, curhat masalah anak ke temen yang sudah lama
menantikan kehadiran anak dan belum dapat juga. Atau curhat masalah keluarga ke
teman yang belum menikah. Sepertinya kok ya kurang berperasaaan gitu kitanya
^_^
Tidak juga, curhat ke lawan jenis.
Senyaman dan sebaik apapun dia dalam menanggapi curhat kita. Karena bisa jadi,
curhat-curhatan kita menjadi awal fitnah yang lebih besar. Mending mencegah
daripada terlanjur jadi kan? :D
Beberapa waktu yang lalu, di
dinding fb seorang beberapa teman terpampang hadist berikut:
“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)”
“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)”
Dan aku
juga menerima sms dari PKPU, hadist mirip dengan yang di atas:
“Tiada sesuatu pun yang menimpa diri seorang mukmin, baik berupa keletihan, rasa sakit, kecemasan, kesedihan, gangguan, maupun kesusahan, bahkan sampai tertusuk duri sekalipun, melainkan Allah akan menghapus dosanya berkat musibah yang menimpanya itu.” (HR. Muslim)
“Tiada sesuatu pun yang menimpa diri seorang mukmin, baik berupa keletihan, rasa sakit, kecemasan, kesedihan, gangguan, maupun kesusahan, bahkan sampai tertusuk duri sekalipun, melainkan Allah akan menghapus dosanya berkat musibah yang menimpanya itu.” (HR. Muslim)
Saat aku
membaca hadist tersebut, rasanya seperti air dingin mengguyur hati yang sedang
panas oleh kesedihan dan kesusahan. Karenanya, aku ingin membagi kepadamu
teman-teman, yang sedang bersedih dan bersusah hati, mari lapangkan hati dan
lenturkan perasaan. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi
kemampuan kita. Dia yang Maha Tahu, mendekatlah kepada-Nya. Karena semua akan
berlalu dan kita mampu menjalaninya. Karena setidaknya, dosa-dosa kita terhapus
oleh musibah yang kita alami.
*edisimenyemangatidiri*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar