“Ga pernah ke dokter kulit ya? Ga pernah perawatan? Ga pengen
kulitnya lebih cerah? Perlu kawat gigi juga tuh!”.
Jleb! Pertanyaan dan pernyataan itu mampir ditelingaku. Ketika
aku telah bisa menerima diriku apa adanya, tetap saja karena aku seorang
perempuan, kalimat-kalimat itu mengusik perasaanku. Yup, perasaanku.
Ya, aku pernah mengalami masa minder yang ternyata menutup dan
menghancurkan potensiku yang lain. Aku minder dengan keadaan fisikku, aku
minder atas penampilan luarku, aku minder karena keadaan keluargaku, dan aku
minder tentang banyak hal, yang kini aku rasa tidak penting dan tidak perlu. Saat
itu, masa penuh keminderan itu, membuatku tidak bisa melihat, merasakan,
menikmati dan mensyukuri begitu banyak kenikmatan yang telah Alloh limpahkan
kepadaku.
Berlahan, seiring berkurangnya jatah usia, aku mulai menyadari
bahwa minder yang aku rasakan itu, telah merusak jiwaku dengan pasti. Berlahan,
aku mulai belajar untuk menerima diriku apa adanya. Kalau ingin orang lain
melihat dan menerima kita apa adanya, harus dari diri kita sendiri dulu lah
yang menerima dan mencintai segala kekurangan dan kelebihan kita, tentunya
dengan cara yang sehat.
Sebagai perempuan, pastilah aku ingin terlihat menarik. Tetapi,
sejak aku mengikatkan diri pada seorang lelaki yang menerimaku apa adanya, maka
hak dialah, di depan dialah, saat dimana aku harus tampil menarik. Bukan di
depan mata laki-laki lain.
Sebelumnya, aku sempat berusaha untuk mempercerah kulit,
menggunakan krim dari dokter kulit, dan memang ada hasilnya. Tapiiii, setelah
aku mulai mengetahui bahaya jangka pendek dan jangka panjang dari apa yang
terkandung dalam krim-krim kecantikan itu, aku tidak lagi rela mengoleskannya
pada kulitku. Lagi pula, aku juga tidak merasa ada yang salah dengan kulitku.
Gelap? Tentunya, karena aku asli orang Indonesia, orang tua yang Jawa tulenpun
berkulit gelap. Aku tidak bermasalah dengan jerawat. Untuk kulitku yang
cenderung kering, aku merasa cukup melembabkannya dengan mengoleskan minyak
zaitun. Kawat gigi? “Salah gaul,” itu komentar lelakiku saat aku pernah
mengemukakan ide tersebut.
Aku tidak menyalahkan perempuan-perempuan yang ingin tampil
lebih cantik dan menarik dengan melakukan banyak hal. Itu hak masing-masing
individu. Tapi, boleh dong aku berpikir beda ^_^
Ya, aku tidak merasa ada yang salah dengan penampilan fisikku.
Kalaupun aku ingin memperbaikinya, itu dengan mengkonsumsi makanan yang lebih
sehat. Ayolah, jangan terlalu terpaku mempercantik penampilan luar sehingga
lupa dengan inner beauty dan kesehatan organ dalam kita. Jangan sampai kita terlihat lebih muda dari
luar tapi ternyata organ dalam tubuh kita seperti orang yang berusia lebih. Ayo
mulai perduli dengan komposisi bahan kimia sintetis yang terkandung pada
kosmetik yang kita oleskan ke kulit kita.
Akhirnya, aku ingin katakan, untuk sementara ini aku tidak merasa
punya masalah dengan kulit dan penampilan fisik. Terimakasih sudah perduli
terhadapku, teman ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar