Minggu, 25 November 2012

Aku (tidak sedang) galau.



“Ga pernah ke dokter kulit ya? Ga pernah perawatan? Ga pengen kulitnya lebih cerah? Perlu kawat gigi juga tuh!”.

Jleb! Pertanyaan dan pernyataan itu mampir ditelingaku. Ketika aku telah bisa menerima diriku apa adanya, tetap saja karena aku seorang perempuan, kalimat-kalimat itu mengusik perasaanku. Yup, perasaanku.

Ya, aku pernah mengalami masa minder yang ternyata menutup dan menghancurkan potensiku yang lain. Aku minder dengan keadaan fisikku, aku minder atas penampilan luarku, aku minder karena keadaan keluargaku, dan aku minder tentang banyak hal, yang kini aku rasa tidak penting dan tidak perlu. Saat itu, masa penuh keminderan itu, membuatku tidak bisa melihat, merasakan, menikmati dan mensyukuri begitu banyak kenikmatan yang telah Alloh limpahkan kepadaku.

Berlahan, seiring berkurangnya jatah usia, aku mulai menyadari bahwa minder yang aku rasakan itu, telah merusak jiwaku dengan pasti. Berlahan, aku mulai belajar untuk menerima diriku apa adanya. Kalau ingin orang lain melihat dan menerima kita apa adanya, harus dari diri kita sendiri dulu lah yang menerima dan mencintai segala kekurangan dan kelebihan kita, tentunya dengan cara yang sehat.

Sebagai perempuan, pastilah aku ingin terlihat menarik. Tetapi, sejak aku mengikatkan diri pada seorang lelaki yang menerimaku apa adanya, maka hak dialah, di depan dialah, saat dimana aku harus tampil menarik. Bukan di depan mata laki-laki lain.

Sebelumnya, aku sempat berusaha untuk mempercerah kulit, menggunakan krim dari dokter kulit, dan memang ada hasilnya. Tapiiii, setelah aku mulai mengetahui bahaya jangka pendek dan jangka panjang dari apa yang terkandung dalam krim-krim kecantikan itu, aku tidak lagi rela mengoleskannya pada kulitku. Lagi pula, aku juga tidak merasa ada yang salah dengan kulitku. Gelap? Tentunya, karena aku asli orang Indonesia, orang tua yang Jawa tulenpun berkulit gelap. Aku tidak bermasalah dengan jerawat. Untuk kulitku yang cenderung kering, aku merasa cukup melembabkannya dengan mengoleskan minyak zaitun. Kawat gigi? “Salah gaul,” itu komentar lelakiku saat aku pernah mengemukakan ide tersebut.

Aku tidak menyalahkan perempuan-perempuan yang ingin tampil lebih cantik dan menarik dengan melakukan banyak hal. Itu hak masing-masing individu. Tapi, boleh dong aku berpikir beda ^_^

Ya, aku tidak merasa ada yang salah dengan penampilan fisikku. Kalaupun aku ingin memperbaikinya, itu dengan mengkonsumsi makanan yang lebih sehat. Ayolah, jangan terlalu terpaku mempercantik penampilan luar sehingga lupa dengan inner beauty dan kesehatan organ dalam kita.  Jangan sampai kita terlihat lebih muda dari luar tapi ternyata organ dalam tubuh kita seperti orang yang berusia lebih. Ayo mulai perduli dengan komposisi bahan kimia sintetis yang terkandung pada kosmetik yang kita oleskan ke kulit kita.

Akhirnya, aku ingin katakan, untuk sementara ini aku tidak merasa punya masalah dengan kulit dan penampilan fisik. Terimakasih sudah perduli terhadapku, teman ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar